Selasa, 12 Februari 2019

Untukmu yang masih terus ku sebut dalam do'a ku (Brihan Faizal)

Hey, sedang apa kamu sekarang?
Kubayangkan dirimu sedang tenggelam ditengah kesibukan. Serius menatap layar, memeras otak untuk belajar, atau tengah asyik berbincang bersama kawan seperjuangan. Sadarkah dirimu, kamu selalu tampak lebih gagah saat sedang berkonsentrasi penuh seperti itu? Aku ingin segera bisa menyapukan jariku di tulang rahangmu. Meletakkan kepala pada jarak antara kepala dan bahumu.
Aku, merindukanmu. Dari dulu.
Berani bertaruh, keberadaan diriku ini sedang tak sedikit pun berkelebat di pikiran. Kau kerap menyingkirkanku demi bisa fokus mengejar impian. Tapi tak layak rasanya jika kuangkat suara keberatan. Menyadari bahwa kau telah dipersiapkan sepatutnya membuatku merapal syukur tak berkesudahan.
Aku selalu membayangkan bagaimana nanti kita akan bertemu. Apakah akan lucu, romantis atau justru sebenarnya kau dan aku sudah saling mengenal dari dulu? Apapun jalannya, aku berharap kelak kita akan saling menemukan. Bertukar pandangan untuk kemudian tahu:
Akulah muara akhir petualanganmu. Kehadiranmu, mencukupkanku.