Namaku Kiva, lengkapnya Kiva Andara. Di rumah ini aku hanya tinggal
bersama kakak laki-lakiku. Orangtuaku sudah meninggalkanku dan kakakku
dua tahun yang lalu. Sebenarnya sejak awal aku sudah tidak suka dengan
rumah pilihan kakakku ini. Saat memasuki pintu rumah ini pertama kali
untuk melakukan pengecekan kondisi rumah, aku sudah merasakan hawa yang
tidak enak, tapi apa boleh buat kakakku tetap ngotot ingin tinggal di
rumah ini. Seringkali saat aku tanya apa alasan kakakku tinggal di rumah
ini kakakku menjawabnya dengan asal. Misalnya dia berkata rumah ini
unik, rumah ini kuno, dan lain-lain. Seringkali aku bertanya-tanya
kenapa tempat seperti ini dibilang enak padahal setiap malam aku sering
mendengar jeritan-jeritan dan bayangan-bayangan di rumah ini. Seringkali
aku merasa takut oleh jeritan-jeritan dan bayangan yang berkelebat itu.
Mungkin kakakku memang tidak pernah mengerti apa yang aku rasakan
karena kakakku jarang berada di rumah, tetapi aku seperti merasa kakakku
mengetahui sesuatu.
Ketakutanku semakin menjadi-jadi saat aku baru pulang sekolah dan
akan memasuki kamarku yang berada di lantai dua, saat itu hari sudah
sore dan di dalam kamarku aku melihat sosok perempuan cantik yang sedang
berdandan. Perempuan itu melihatku, aku ingin lari tetapi kakiku
rasanya kaku sekali. Perempuan cantik itu berjalan ke arahku dan
menembus tubuhku. Aku merasa sangat takut sekali.
Belum lama setelah aku masuk ke dalam kamar hal lain mulai terjadi.
Tiba-tiba aku mendengar seseorang memainkan piano dan banyak orang
melantunkan lagu happy birthday. Aku berlari ke luar kamar dan aku kaget
mendapati rumahku seperti ada pesta ulangtahun. “Arghhh” teriakku
karena merasa sangat takut dan aku segera lari menuju kamar. “Kakak
pasti tau tentang ini, setiap aku tanya mengapa ia ingin disini kakak
selalu menjawab dengan asal, tapi kali ini aku harus memaksa kakak untuk
menjawabnya” ujarku pada diriku sendiri.
Akhir kenyataan tidak jauh beda dengan sebelum-sebelumnya. Perempuan
cantik itu memasuki kamarku lagi tetapi kali ini ia bersama seorang
laki-laki yang tampan. “Jangan menghancurkan pestaku” ujar perempuan itu
sambil menangis. “Jauhi cowok itu!!” perintah laki-laki itu kemudian.
“Tidak akan, dia pacarku sedangkan kamu hanya temanku, kamu sangat
egois!!” teriak perempuan itu. Laki-laki itu terlihat sangat marah lalu
menusukkan pisau ke perempuan itu, namun yang terjadi bukan perempuan
itu yang tertusuk melainkan adik dari perempuan itu. Tiba-tiba semua
kejadian itu lenyap tak tersisa lagi. Aku shock melihat itu. Teringat
saat adik dari perempuan cantik itu meninggal karena dibunuh.
“Kiva.. Kiva, kamu dimana dek?” teriak kakakku dari lantai bawah. “Di
atas, bentar-bentar Kiva turun” ujarku dengan nada tak bersemangat
untuk melakukan aktivitas apapun. Sesampainya di bawah, aku segera
bertanya kepada kakakku. “Kak, kasih tau Kiva donk apa yang kakak
ketahui dari rumah ini” tanyaku dengan wajah memelas. “Maksud kamu apa
sih Va, kakak gak ngerti deh” teriak kakakku. “Please kak, Kiva takut
banget” ujarku memelas lagi. “oke Va, karena Kakak sayang sama kamu,
kakak mau menceritakannya” ujar kakakku setelah aku berusaha memaksanya
agar mau memberitahukan kepadaku.
~ FLASHBACK ON ~
Pagi itu Kakakku memasuki SMA Tunas Mulia dengan langkah bersemangat,
tiba-tiba seorang perempuan cantik memeluknya dari belakang. “Dua hari
lagi ulangtahunku ke 17, kamu dateng ya Do” ujar perempuan itu kepada
kakakku. “Pasti donk Evelyn sayang, masa pacarku ultah aku gak dateng
sih” ujar kakakku lagi. Mereka berdua berangkulan menuju kelas.
Dua hari adalah waktu yang cepat, pesta ulang tahun Evelyn diadakan
di rumahnya sendiri bukan di gedung ataupun hotel. “Kakakkk” seru adik
Evelyn sambil memeluk Evelyn. “kenapa dek? Nanti kamu kakak kenalin sama
pacar kakak ya” ujar Evelyn sambil terus berdandan. Adik Evelyn pun
berlari ke luar kamar.
Acara dimulai pukul setengah lima sore. Evelyn sudah mulai menyalami
tamu-tamu undangan. “Evelyn, happy birthday ya, ni kadonya” kata kakakku
sambil memeluk Evelyn. “Makasih, Oya kenalin ini adikku namanya Ellene”
kata Evelyn kepada kakakku. “Hai Ellene, aku Aldo pacarnya Kakakmu”
kata kakakku kepada Ellene.
Pesta berlangsung sangat meriah. Tetapi, di tengah-tengah pesta Ryan
menarik Evelyn ke lantai atas karena cemburu melihat Evelyn bersama
Kakakku terus. Di lantai atas pertengkaran terus terjadi sampai akhirnya
menghasilkan korban yaitu adik Evelyn. Ryan sengaja mematikan lampu dan
kemudian membunuh beberapa orang (termasuk Evelyn) di tempat pesta yang
tak lain adalah rumah Evelyn. Akhirnya pesta yang meriah itu harus
berakhir dengan noda-noda darah.
~ FLASHBACK OFF ~
“Berarti ini adalah tempat pesta itu kak?” tanyaku bingung. “Iya, dan
ini hari dimana pesta itu berlangsung” kata kakakku. “Kak, apakah Kak
Evelyn dan adiknya masih hidup?” tanyaku untuk kedua kalinya. “Kakak
tidak tau dek” ujar kakakku sambil melangkah pergi. “Tunggu, kamu memang
tidak tahu tapi aku tahu semua itu” kata seseorang di belakangku.
“Bianca, bukannya kamu…” kata-kata kakakku tertahan. “Ya, itu benar tapi
aku, Evelyn, ellene dan lainnya masih banyak yang terkurung disini.
Tolong lah” kata seseorang yang bernama Bianca itu lalu menghilang.
Malam itu aku tidak bisa tidur. Aku masih memikirkan tentang rumah
yang aku tempati ini. Tiba-tiba suasana kamarku menjadi gelap gulita.
Aku panik. Lampu menyala lagi dan di kamarku terdapat banyak bercak
darah dan suara-suara jeritan mulai berkumandang. Aku lari meninggalkan
kamarku dan mendapati kamar kakakku berantakan dengan bercak darah
menghiasi dindingnya dan kakakku tergeletak disana. Kejadian itu terjadi
terus menerus. Hingga akhirnya aku berbicara empat mata pada kakakku
“Kak, terror ini gak akan berakhir kalau kita gak mencari penyebabnya”.
Kakakku setuju dan mulai dari hari itu aku dan kakakku mencari informasi
tentang rumah itu.
Akhirnya setelah beberapa hari mencari, aku dan kakakku berhasil
mengetahui dimana jasad teman-teman kakakku berada. Ada yang tertimbun
di halaman belakang, ada yang tertimbun di ruang tengah, dan ada yang di
halaman rumah. Kami berusaha mengguburkan jasad-jasad itu di pemakaman
terdekat. Tetapi pada saat penguburan mereka pertumpahan darah memang
sudah digariskan untuk terjadi lagi karena Ryan muncul kembali untuk
membalas dendam kepada aku dan kakakku hingga akhirnya kakakku harus
meninggalkanku untuk selamanya.
Tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar