Rona warna gelap
Muncul di balik utara
Menerawamg seberapa digit dalam kegelisahan…
Aku terpenjara dalam kekuasaan waktu
Mengapa begini?
Terperangkap dalam mendung
Terbang dalam pelangi
Meniti cinta abadi,
Wanita mendung itu menerawang di balik jendela rapuh, kini ia dalam
jeratan kesedihan yang mendalam. Ia menyapa pagi dengan kelam, menanti
malam yang cepat datang. Penuh harap kasih.
Adler, itulah sapaannya sejak memasuki dunia nyata dulu, beberapa
kala itu. Adler menjalani dengan indah, tak ada yang mengalahkan
dunianya.
Perjalanan yang tidak ada batas jejaknya, tak ada pemberhentian, tak
ada kata lelah. Sungguh sangat indah menikmati sisi dunia yang satu ke
sisi dunia yang lain, dari barat hingga timur, bahkan dari utara ke
selatan. Menanti hidup yang tanpa ujung.
Simfoni kisah dahulu kini hanya serpihan dari keelokan hidup. Ia kini
hanya wanita sebatang kara yang duduk di balik jendela menanti
keajaiban datang tak terduga. Menanti..
Ia terpuruk sejak kisah baru yang sangat melekat tak terlepas dari
jaln kehidupannya. Suatu kisah yang tak ada tandingannya. Tertinggal
oleh zaman yang hanya titik duri yang menghentikan semuanya. Pupus
Namun, kini kisah itu menjadi sebuah mimpi buruk yang benar-benar
terjadi di kenyataan hidup. Saat terngiang “Adler, ingatlah nanda aku
dan ayahmu harus menjejaki dunia di sisi lain, aku harus ke sisi kanan
dunia ini. Kan kutunggu dirimu nanda, selamat tinggal”. Inilah sepenggal
kata yang menyayat hati, bahkan menjadi kisah awal Adler menjadi WANITA
MENDUNG.
“WANITA PELANGI”. Dengan senyuman, kicauan suara nan indah, mentari
pagi, bersama menyambut kisah. Menerawang dengan indah dengan bola mata
birunya yang tak tertandingi. Dulu.
Wanita mendung. Ini masa ku, hanya sebuah kata yang tersirat
maknanya dan lagi-lagi menambah sendu di dada. Bahkan deretan huruf itu
menjadi awal kisah perjalanan Adler selanjutnya.
Rangkaian kisah-kasih yang terkristal itu. Hanya akan jadi rona gelap
baginya, namun mengapa begini?. rona gelap itu menghadirkan bola
mentari yang rasakan jauh dalam rotasi kehidupan.
Kini wanita mendung terurai oleh bola mentari dan menjadikan Adler wanita mentari yang menghias pagi sang alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar